New Cerpen : "Hate or Love?" part 2

Okkeeyy... part 2 sudah dataanngg. selamat membaca.. 😁😁


PART 2

“Teeetttt… Teeett.. Teettt…”
Setelah bunyi bel, terdengar dari mickrophone yang gantian mengeluarkan suara.
“Perhatian, di harapkan para anggota OSIS segera berkumpul di depan ruang guru. Dan untuk siswa baru,di mohon meletakkan tas dan segala barang bawaannya ke dalam ruang kelas masing masing. Dan kemudian segera berkumpul di lapangan. Terimakasih.” Suara bapak bapak mengintruksi dan segera banyak orang yang berhamburan menuju kelasnya masing masing.
          “Guys, yuk masuk kelas.” Ajak vida. Mereka pun mengangguk dan langsung berjalan cepat ke kelasnya masing masing. Vida. Arsya, ke kelas IPA X-1. Begitu juga dengan Syifa, Elsa, dan Reina. Ternyata mereka juga sekelas.
          Nggak lama kemudian, para siswa kembali berhamburan keluar dan siap menuju lapangan sesuai perintah.
          “Vi, kira kira kita nanti diapain ya pas MOS..?” Tanya Arsya pada Vida yang tentu tidak mengetahui jawabannya.
          “Ya nggak tau lah Sya, loe nanya gue, terus gue nanya siapa dong?” Tanya balik Vida sok polos lebih tepatnya tampang bego.
          “ Ya siapa tahu kalo loe tau Vi.” Balas Arsya enteng
          “Semua harap berkumpul di lapangan!” perintah salah satu dari anggota OSIS  dengan menggunakan toa nya.
          “Yuk Vi!” ajak Arsya
          Sekarang semua berkumpul dengan di pandu anak anak OSIS  yang mengatur jalannya MOS.
          “Semua baris sesuai dengan aba aba pemimpin barisan!” perintah anggota OSIS tegas.
          Semua langsung baris rapi dan diam tidak ada yang membantah.
          “Kalian membawa peralatan yang sesuai dengan perinta kami sebelumnya?” Tanya anggota OSIS pada para peserta MOS.
          “Iya..!” jawab anak anak serempak
          “Bagus, sekarang mulai hari ini kalian panggil kita para senior Kak. Apa kalian mengerti?!” tegas anggota osis itu mengagetkan peserta MOS.
          “iya..” jawab peserta MOS takut takut.
          “APA KALIAN MENGERTI??!!” Ulang anggota osis itu dengan lebih tegas nan kejam.
          “IYA KAK!!” jawab peserta MOS nggak kalah kerasnya
          “Baik, kalian boleh duduk sekarang. Kita mulai dengan kegiatan sederhana. Anggap aja ini adalah permainan kecil. Ada kejutan buat kalian nanti. Kalian tutup mata dulu dan jangan ada yang membukanya sebelum kami perintahkan. Diam jangan ada yang berisik. Kalo kami mendengar keributan atau ada yang berbicara, kalian akan di hokum. MENGERTI SEMUANYA??!!’ perintah tegas dari anggota OSIS lainnya.
          “Iya kak!”
          Arsya penasaran dengan permainan apa yang berlangsung. Beberapa menit berlalu dan masih belum mendapati kejutan yang dibicarakan anggota OSIS. Lama lama Arsya makin penasaran ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Perlahan lahan Arsya membuka kedua matanya, sangat berhati hati. Takutnya nanti dia kena hukuman karena melanggar perintah OSIS.
Baru saja Arsya membuka matanya, dia sudah di pergoki sama mbak osis yang tepat berada di depannya. Dengan cepat tanpa bicara mbak OSIS itu membantu arsya berdiri dan menyeretnya ke depan untuk menghukumnya. Arsya hanya cengar cengir dan menuruti langkah mbak OSIS yang membawanya kedepan. Baru beberapa langkah, kakak OSIS yang laki laki menangkap basah anak yang juga melanggar peraturan seperti dirinya. Dengan cepat kak osis itupun membantu anak laki laki itu berdiri dan menyuruhnya maju kedepan bersama Arsya.
“Duhh.. kok nggak ada yang maju lagi sih??” gelisah Arsya yang sejak tadi memandangi anak anak yang masih terdiam menutup matanya.
“ Sebenarnya nanti ada acara apaan sih?! Aneh aneh segala.” Dengus Arsya kesal
Pandangannya pun ia arahkan ke cowok yang ada di sampingnya . yaps! Cowok yang juga sama di hokum sama seperti Arsya. Diam diam arsya pandangi cowok itu dari atas sampai bawah.
“Hhemm. Kayak pernah lihat nih cowok deh. Tapi dimana yak?” Arsya berusaha untuk mengingat ingat nya . selang beberapa saat kemudian, matanya terbelalak saat dia ingat kembali pertemuannya dengan cowok yang ada di sampingnya kini.
“ Tuh anak kan yang kurang ajar banget waktu di lorong! Kok bisa bisa nya sih nasib dia sama kayak gue. Huftt nyebelin banget.” Gerutu Arsya kesal. Ia kembali melirik cowok itu. Dalam hati ia sedikit terpesona dengan penampilannya yang super kece, keren dan ganteng abis deh pokoknya. Tingginya yang kira kira 170 an, tubuh tegap dan ideal serta kulitnya yang putih bersih mendukung penampilannya itu. Apalagi wajahnya yang kharismatik dan rupawan pasti banyak di kagumi para remaja.  Arsya baru menyadari akan hal itu. Padahal awalnya mereka sudah bertemu di lorong saat keadaan masih sepi. Mungkin karena Arsya yang dongkol, jadi nggak melihat yang sebenarya pada cowok tersebut. Anehnya, saat ini dia nggak bersikap kurang ajar seperti tadi pagi, malahan dia berdiri dengan stay cool dan lebih cuek. Beda banget pas sebelumnya. Dasar cowok aneh!
“ Kalo nglihat orang, ya biasa aja kali.” Ucap cowok itu tiba tiba yang otomatis mengagetkan Arsya dari lamunannya yang masih bengong melihatnya.
Cowok itu masih tetap cool dan masih melihat ke depan tanpa menoleh ke Arsya. Arsya terperangah dan salting sendiri dengan tingkahnya. Ia hanya menunduk dan tidak berkata apa apa saking malunya. Acara MOS pun berlanjut dengan kejutan GAJE yang dipersembahkan oleh para OSIS untuk para peserta MOS. 


to be continue..


hoho... guys, nih kepanjangan apa gimana sih? jadi bingung. tolong di jawab yaaa...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

New Cerpen : Hate or Love?" part 5

New Cerpen : "Hate or Love?" part 3

New Cerpen : "Hate or Love?" Part 4